Berbagi Directory Berdasarkan IP Adrress Menggunakan Samba
ini mungkin bukan hal yang baru, mungkin juga gak berguna. mungkin juga ada solusi yang lebih baik.ini hanya sekedar catatanku saat “ngotak-atik” samba server. ide awalnya, saya hanya ingin agar setiap komputer punya directory sendiri-sendiri di server samba dan komputer yang satu tidak dapat menggunakan direktori milik komputer lainnya. banyak solusi pilihan yang bisa saya pakai dan lebih banyak pula solusi-solusi yang tidak saya ketahui. salah satu dari berbagai solusi tersebut adalah memetakkan direktori berdasarkan user seperti halnya user linux. namun kali ini saya akan mencoba memetakkan direktori berdasarkan nomer IP. solusi ini saya akui tidak begitu bagus bila memiliki client yang cukup banyak terutama bila konfigurasi IP pada masing-masing client-client di atur dengan DHCP. satu hal lagi yang saya beri catatan bahwa saya tidak memperhatikan sisi keamanan. bisa saja seorang yang ingin melihat data milik komputer lain dengan IP 192.168.5.1, yang diperlukan hanya merubah IP Address komputer miliknya menjadi 192.168.5.1, mudah bukan?!
OK! cukup dua langkah saja.
- langkah pertama menyiapkan folder yang akan kita share dan ubahlah nama masing-masing folder yang telah disiapkan menjadi nomer IP komputer klien. misalnya folder yang akan kita share terletak di /home/pujangga/public/192.168.5.1, /home/pujangga/public/192.168.5.2, /home/pujangga/public/192.168.5.3, /home/pujangga/public/192.168.5.4 dan seterusnya.
- edit file konfigurasi samba. biasanya terletak di /etc/samba/smb.conf dan tambahkan baris berikut:
[buatMu]
comment = direktori untuk masing masing komputer
path = /home/pujangga/public/%I/
guest ok = yes
read only = no
intinya pada variabel yang saya definisikan di bagian path. variabel %I menunjukkan pada IP Address. mudah bukan? ya cuma itu aja. tidak begitu penting. tau tidak penting sama sekali bahkan. hem….!
Di bawah ini adalah variabel-variabel yang bisa kita gunakan untu konfigurasi samba server yang saya ambil dari manual samba.conf:
- %U session username (the username that the client wanted, not necessarily the same as the one they got).
- %G primary group name of %U.
- %h the Internet hostname that Samba is running on.
- %m the NetBIOS name of the client machine (very useful).
- %L the NetBIOS name of the server. This allows you to change your config based on what the client calls you. Your server can have a “dual personality”. This parameter is not available when Samba listens on port 445, as clients no longer send this information.
- %M the Internet name of the client machine.
- %R the selected protocol level after protocol negotiation. It can be one of CORE, COREPLUS, LANMAN1, LANMAN2 or NT1.
- %d the process id of the current server process.
- %a the architecture of the remote machine. It currently recognizes Samba (Samba), the Linux CIFS file system (CIFSFS), OS/2, (OS2), Windows for Workgroups (WfWg), Windows 9x/ME (Win95), Windows NT (WinNT), Windows 2000 (Win2K), Windows XP (WinXP), and Windows 2003 (Win2K3). Anything else will be known as UNKNOWN.
- %I the IP address of the client machine.
- %i the local IP address to which a client connected.
- %T the current date and time.
- %D name of the domain or workgroup of the current user.
- %$(envvar) the value of the environment variable envar.
laporan dari http://habibillah.wordpress.com